Desa Kelaan, yang terletak di Kecamatan Tanimbar Utara, memiliki kekayaan alam berupa kepiting bakau yang hidup liar di hutan mangrove. Masyarakat Desa Kelaan memanfaatkan sumber daya ini secara tradisional, mengambil kepiting bakau dari alam secukupnya hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Praktik ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam, di mana pengambilan sumber daya dilakukan dengan bijak tanpa eksploitasi berlebihan. Meski belum ada budidaya intensif, potensi ekonomi dari kepiting bakau tetap ada. Pengembangan dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan praktik pengambilan tradisional yang berkelanjutan, sambil meningkatkan nilai tambah melalui pengolahan sederhana atau pemasaran lokal yang lebih terstruktur. Selain itu, penting untuk menjaga kelestarian hutan mangrove sebagai habitat alami kepiting bakau, yang juga berfungsi sebagai pelindung pantai dan penyedia sumber daya bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, pemanfaatan kepiting bakau di Desa Kelaan dapat terus mendukung kesejahteraan masyarakat tanpa mengganggu kelestarian lingkungan.